Yayasan Pondok Nurul Huda Diduga Mencatut Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan

Oku Timur – Sumsel – Detectivenews.id– Pondok pesantren Nurul Huda jalan Asrama putri Desa Suka Raja Kecamatan Buay Madang Kabupaten Oku Timur Sumatra Selatan diduga telah mencatut nama Herman Deru (Gebernur Sumatra Selatan).
Menghilangkan nama seseorang,dari pengurusan yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda, dikatakan pengurus lama sudah mati.
Pasalnya pergantian dan pemberhentian Yayasan Pondok tersebut sudah berkali-kali berganti akta Notaris dari Pendiri Awalnya.
Penerbitan Akta Notaris Nomer 02, 8 Februari 2020, telah mencatut nama Gebernur Sumatra Selatan dan menghilangkan 2 (dua) nama orang dari kepengurusan yayasan pondok tersebut,1MURSYID 2.IMAM SYAFE’I dikatakan Kepengurusan Akta Notaris Terbaru, dua orang diatas telah meninggal Dunia.
Keterangan Kepala Desa Sukaraja Surat keterangan: NO: 470/386/02.2001/2022.
Bahwasan atas nama Imam SYAFE’I adalah benar-warga Sukaraja yang sampai saat ini masih dalam keadaan hidup (sehat wal’afiat lahir batin)
Surat keterangan : NO: 470/385/02.2001/2023.
Atas nama Mursid, hingga saat ini masih hidup sehat wal’afiat lahir batin.
Dalam Akta Notaris tersebut disebutkan bahwa H. Herman Deru,SH.,M.M (saat ini menjabat Gebernur Sumatra Selatan).
Memimpin rapat pemberhentian dan pengangkatan kepengurusan Yasasan Pondok Pesantren Nurul Huda Sukaraja.
Padahal yang sebenarnya, Gebernur tidak pernah ada rapat pada hari tersebut.
H. Herman Deru, S.H.,M.M yang kapasitasnya Gebernur pada hari dan tanggal tersebut tidak pernah hadir memimpin rapat karena ada acara lain yang terjadwal.
Pemberhentian dan pengangkatan Kepengurusan pondok pesantren tersebut diduga hanya akal-akalan saja dan yang membuat laporan data palsu seolah -olah ada rapat untuk kepentingan sekelompok.
Yang membuat Laporan tersebut adalah KH Affandi BA, Drs. H. Tasdiq, Lailatul Fitriyah dan H.Imam Busro. (Dedi/Red).